Jakarta (SI Online) - Saat pertemuan pimpinan ormas
Islam di Markaz Syariah Jakarta pada Rabu (11/9/2013), ada salah seorang
peserta menanyakan apakah demo boleh didalam Islam. Menjawab pertanyaan
tersebut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab
mengatakan bahwa demo itu memang identik dengan kaum sosialis, karena
itu untuk menghindari perdebatan dalam terminologi bahasa sebaiknya
mulai saat ini lebih baik menggunakan kata aksi.
Dalam sejarah perjuangan Islam di massa Rasulullah Saw, khususnya disaat
fase dakwah terang-terangan banyak sekali kisah-kisah aksi para sahabat
dalam berjuang, salah satunya ialah aksi Abdullah bin Mas'ud.
Dihadapan pimpinan ormas dan laskar FPI, Habib Rizieq kemudian
menceritakan keberanian Abdullah bin Mas'ud dalam melakukan aksi
pembacaan al Qur'an kepada orang-orang Quraisy.
Pada suatu hari para sahabat Rasulullah berkumpul di Makkah. Rasul
berkata, "Demi Allah, kaum Quraisy belum pernah mendengar ayat-ayat
Al-Qur'an yang kita baca di hadapan mereka dengan suara keras. Siapa
kira-kira yang dapat membacakannya kepada mereka?"
Mendengar itu Abdullah bin Mas'ud kontan menjawab, "Aku sanggup membacakannya kepada mereka dengan suara keras."
Namun para sahabat tidak menyetujui jika Abdullah yang melakukan karena
ia seorang yang dianggap lemah dan juga berasal dari kabilah yang kecil
sehingga khawatir tidak ada yang melindunginya dari penganiayaan kaum
Quraisy.
Habib Rizieq menggambarkan sosok Abdullah bin Mas'ud yang bertubuh
mungil dan memiliki kaki yang kecil, bahkan dengan kondisi tubuhnya
seperti itu membuat anginpun bisa menggoyangkan tubuhnya.
Namun Abdullah tak gentar seraya menjawab "Biarlah, aku saja. Allah pasti melindungiku,"
Keesokan harinya, dihadapan kaum Quraisy, Abdullah bin Mas'ud dengan suara lantang dan merdu membacakan surah Ar-Rahman.
Bacaan Abdullah yang merdu dan lantang itu kedengaran oleh kaum Quraisy
di sekitar Ka'bah. Mereka terkesima saat mendengar dan merenungkan
ayat-ayat Allah yang dibaca Abdullah. Kemudian mereka bertanya, "Apakah
yang dibaca olehmu wahai Abdullah bin Mas'ud?"
"Sialan, dia membaca ayat-ayat yang dibawa Muhammad!" kata mereka begitu
tersadar. Lalu mereka berdiri serentak dan memukuli Abdullah. Namun
Abdullah bin Mas'ud meneruskan bacaannya hingga akhir surah. Ia lalu
pulang menemui para sahabat dengan muka babak belur dan berdarah.
"Inilah yang kami khawatirkan terhadapmu," kata para sahabat.
Namun penganiayaan kaum Quraisy tak sediikitpun membuat Abdullah bin
Mas'ud kapok, ia malah mengatakan "Demi Allah, sekarang musuh-musuh
Allah itu semakin kecil di mataku. Jika kalian menghendaki, besok pagi
aku akan baca lagi di hadapan mereka."
Subhanallah, mendengar kisah tersebut jamaah yang hadirpun langsung meneriakkan takbir "Allahu Akbar".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar