Menteri Agama (Menag) H Suryadharma Ali
mengatakan, munculnya pro dan kontra terkait penyelenggaraan event
Internasional Miss World 2013 di Indonesia adalah hal yang wajar dalam
iklim yang demokratis. Namun demikian Menag meminta semua pihak tetap
berpikir bagaimana yang memberikan maslahat bagi bangsa.
Penyelenggara kontes kecantikan Miss
World 2013, harus memperhatikan fatwa MUI. MUI sejak jauh hari telah
menyatakan menolak keras penyelenggaraan Miss World karena tidak sesuai
ajaran Islam yang mewajibkan wanita muslimah menutup aurat. “Untuk itu,
maka saya sebagai Menag meminta semua pihak agar memperhatikan seruan
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kalau kementerian yang lain punya acuan,
kami pun punya acuan yaitu MUI,” kata Menag usai penandatanganan program
pengendalian gratifikasi di Kementrian Agama (Kemenag), di Kantor
Kemenag Lapangan Banteng, pekan lalu.
Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat
malah menerima surat dari Hary Tanoesoedibjo bos MNC group, dalam surat
tersebut Hary Tanoesudibjo, pengusaha keturunan Cina ini meminta MUI
menjadi penasehat kontes Miss World. Tentu saja atas permintaan itu,
para ulama di MUI marah besar dan merasa dihinakan oleh Hary Tanoe.
Demikian penjelasan KH. Muhyidin Junaidi ketua MUI bidang luar negeri
saat membuka tabligh akbar di Masjid Raya Bogor pada Kamis, 5 September
2013. “Ini surat penghinaan kepada ulama, penghinaan kepada kiyai,
bagaimana bisa surat ini sampai dan ditujukan ke MUI untuk jadi juri
Miss World kontes?” ujar Kyai Muhyidin dengan nada keras.
Dijelaskan dalam isi surat Hary Tanoe.
“Jika MUI menerima tawaran tersebut akan mendapatkan sejumlah fasilitas,
diantaranya ialah semua pesantren binaan MUI akan mendapatkan
Indovision gratis, MUI akan dijadikan penasehat dewan syariah di MNC
group,” papar ketua MUI ini.
“Ya Allah, ini bisa menjadikan harga
ulama sangat murah, Nauzubillah min zalik. Alhamdulillah MUI pusat sudah
menyatakan sikap untuk menolak tegas pagelaran Miss World di seluruh
wilayah Indonesia,” kata Kyai Muhyidin, seperti dikutip Suara-Islam.com.
Kyai Muhyidin juga menyayangkan, setelah
MUI menyatakan sikap tolak Miss World, MUI menerima telepon dan sms yang
berdatangan dari orang tak dikenal untuk mengancam MUI. Selain itu,
ketua Muhammadiyah Bogor ini juga menjelaskan bahwa Miss World pertama
kali diadakan di Inggris tahun 1951, kemudian tahun berikutnya pada 1952
Amerika juga ikut mengadakan Miss Universe, semua yang ikut harus pakai
bikini. Jika di Indonesia dikatakan tidak pakai bikini itu bohong.
Kyai Muhyidin mengatakan bohong bukan
tanpa data, diakuinya, MUI mendapatkan informasi dari mantan pemilik
franchise Miss World yang sudah tobat, kontes bikini itu bagian dari
rangkaian kegiatan Miss World yang wajib dilalui semua kontestan.
Tak terima ulama dihina, ribuan
umat Islam yang hadir dalam acara tersebut bertekad akan ikut berjuang
menggagalkan ajang maksiat Miss World yang puncak acaranya akan
diselenggarakan di Sentul Internasional Convension Center (SICC)
kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 28 September 2013 mendatang.
Sementara itu, Imam Besar Front Pembela
Islam Habib Muhammad Rizieq Syihab dengan tegas dan keras mengingatkan
bos MNC Group Hary Tanoesudibjo supaya tidak sombong dan arogan. “Jangan
mentang-mentang kau punya semuanya, kau punya TV, kamu dekat pejabat,
kau punya jendral, kau akan merusak moral bangsa,” kata Habib Rizieq di
Markasz Syariah, Petamburan, Jakarta Pusat, Ahad, 1 September 2013.
FPI, lanjut Habib Rizieq, tidak akan
tinggal diam melihat upaya perusakan negara ini. “DEMI ALLAH KAMI TIDAK
AKAN DIAM. KAMI AKAN LAWAN SIAPAPUN YANG AKAN MERUSAK REPUBLIK INI,”
tandasnya.
Habib Rizieq juga mengingatkan Hary Tanoe
supaya segera sadar diri dan berhati-hati, sebab dirinya sedang
berhadapan dengan umat Islam. “Kami selama ini hargai minoritas, tak
pernah ganggu agama lain. Kami mayoritas tahu diri. Kami peringatkan,
stop rencana adakan Miss World untuk merusak moral bangsa ini,”
pungkasnya.
Terkait hal itu, pengamat intelijen, Umar
Abduh memberikan analisisnya jika terjadi kerusuhan lantaran pro-kontra
kontes pamer aurat Miss World 2013 tetap dilaksanakan di Indonesia.
Menurutnya, jika sampai terjadi bentrokan fisik antara kelompok pro dan
kontra penyelenggaraan kontes Miss World 2013, itu bisa dijadikan dalih
oleh aparat keamanan untuk menangkap para penentang kontes Miss World,
termasuk menangkap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad
Rizieq Syihab yang dikenal sebagai pihak yang paling keras menolak
kontes umbar kemaksiatan yang akan diadakan di Bali dan Sentul-Bogor
itu.
Secara khusus Umar Abduh mengecam sikap
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang “berdiam diri” membiarkan
penyelenggaraan Miss World 2013 digelar di Indonesia. “SBY
MEMANG TIDAK ASPIRATIF. KEGIATAN MISS WORLD ITU BAGIAN DARI PROYEK
ZIONISME. ZIONISME ITU MERUSAK MORAL BANGSA. KALAU MENGIZINKAN BERARTI
SBY BAGIAN DARI ZIONIS. SEBURUK-BURUK SOEHARTO MASIH PUNYA MORAL MENOLAK
MISS WORLD. SBY PENJAHAT PALING SANTUN, MENIPU RAKYAT, MENIPU
KONSTITUSI,” pungkas Umar Abduh.
Siapakah yg Meraup Keuntungan dari Kontes Miss World?
Tahun 2013 ini Indonesia untuk pertama
kalinya didaulat menjadi tuan rumah acara maksiat “Miss World 2013”.
Sebanyak 130 kontestan akan berkompetisi untuk meraih mahkota wanita
tercantik sejagad. Rencananya, karantina peserta dilaksanakan di Nusa
Dua Bali dan puncak acara digelar di Sentul International Convention
Center (SICC) Bogor, 28 September 2013
Ajang Miss World 2013 di Indonesia
diselenggarakan oleh MNC Group milik Hary Tanoesoedibjo. Liliana Tanaja
Tanoesoedibjo, istri Hary Tanoe, merupakan pendiri Miss Indonesia
Organization. Tak peduli penolakan keras dari umat Islam, yang jelas
pihak penyelenggara akan meraup keuntungan besar, wajar saja karena hak
siar lajang lenggak-lenggok wanita lajang berbusana minim itu sepenuhnya
milik penyelenggara.
Sejak dilangsungkan pertama kali tahun
1951 di Inggris, kontes kecantikan ini memang ditujukan dalam rangka
bisnis. Kontes ini diselenggarakan pertama kali oleh Eric Morley. Tahun
2000 kontes Miss World berpindah tangan kepada istri Eric Morley, Julia
Morley. Di tangan wanita ini, ajang tersebut terus berkembang menjadi
sebua bisnis raksasa/global. Miss World yang berpusat di London ini
membuat waralaba (franchise) ajang tersebut. Uang yang didapatkan dari
bisnis kontes wanita ini mencapai jumlah yang fantastis, sekitar 450
juta dolar Amerika. Miss World tidak ubahnya Miss Universe, hanya beda
pemilik saja. Jika Miss World punya pengusaha Inggris, Miss Universe
adalah milik pengusaha Amerika Donald Trump. Kedua kontes ini selain
ajang untuk memperkenalkan produk pakaian renang atau bikini juga
terdapat misi politik yang harus diemban oleh pemenang kontes ini.
Ribuan Pemuda Islam Siap Mati Syahid
Puluhan ribu massa gabungan dari 60 ormas
Islam se-Indonesia siap melakukan gerakan sistematis untuk mengepung
Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, yang akan menjadi
arena final Miss World pada bulan September ini.
Pelaksanaan ajang pamer tubuh mulus dan
buka-bukaan para wanita cantik dari 130 negara di dunia yang sengaja
dilaksanakan di negara yang mayoritas mutlak umat Islam ini, dianggap
sebagai bentuk pelecehan dan penghinaan terhadap agama Islam.
Karena itu bagi umat Islam Indonesia,
pelaksanaan Miss World WAJIB DIBATALKAN KALAU TIDAK INGIN TERJADI
PERTUMPAHAN DARAH seperti ketika Miss World diadakan di negara dengan
populasi mayoritas umat Islam seperti Nigeria di Afrika Barat beberapa
tahun lalu, yang sampai menimbulkan 200 korban jiwa dimana akhirnya
terpaksa dipindahkan ke London, Inggris.
“KALAU REZIM SBY NEKAT MEMBERI IZIN
PELAKSANAAAN MISS WORLD, MAKA KAMI SIAP MENJADIKAN ARENA MISS WORLD DI
SICC SEBAGAI LADANG BAGI KAMI UNTUK MENJEMPUT GELAR SYUHADA SEBAGAIMANA
DI NIGERIA ATAU MESIR BARU-BARU INI. RIBUAN UMAT ISLAM TIDAK AKAN GENTAR
MENGHADAPI MONCONG SENJATA APARAT KEAMAANAN YANG MENJAGA AJANG
KEMAKSIATAN TERSEBUT. KAMI SIAP MENJADIKAN ARENA MISS WORLD SEBAGAI
MESIR KEDUA,” tegas Ketua Taruna Muslim Indonesia, Alfian Tanjung,
kepada Suara Islam Online, seusai konferensi pers di Kantor DPP Hizbut
Tahrir Indonesia (HTI), Tenet, Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2013.
Konferensi Pers yang dipimpin Juru Bicara
HTI Ismail Yusanto tersebut juga dihadiri lebih dari sejumlah pimpinan
ormas Islam seperti Persis, Hidayatullah, Syarikat Islam, Jamaah
Anshorut Tauhid, Parmusi, Al Irsyad, Al Ittihadiyah dan lain-lain.
Sementara itu salah seorang tokoh Islam
yang juga mantan anggota DPR RI, Mashadi, menegaskan jika pemerintah
dengan sokongan MNC Group nekat menggelar Miss World, berarti pemerintah
seperti memaksa umat Islam agar memakan daging babi yang sama-sama
haramnya. “Saya kira itu seperti Pemerintah dengan sokongan MNC Group
nekat menjejalkan daging babi yang haram ke mulut umat Islam Indonesia,
karena keduanya sama sama maksiat dan haramnya,” ujar Mashadi.
Dalam beberapa hari kemarin, beberapa
ormas Islam telah melakukan gerakan “pemanasan” dengan mengerahkan
ribuan massa berdemo di berbagai tempat di Jakarta dan Bogor dalam upaya
mendesak rezim SBY agar mencabut surat izin yang telah dikeluarkan
Kapolri. Bagi ormas Islam, pembatalan Miss World baik di Bali maupun
Sentul Bogor adalah harga mati. KESUCIAN NKRI TIDAK BOLEH DICEMARI OLEH
TANGAN-TANGAN KOTOR YANG INGIN MENGOBOK-OBOK SENDI-SENDI MORAL DAN
AKHLAK SERTA BUDAYA BANGSA INDONESIA YANG DIKENAL LUHUR DAN RELIGIUS
TERSEBUT.
Demo massa umat Islam masih akan
berlanjut di depan Gedung MNC Group Kebon Sirih milik konglomerat
keturunan Cina Kristen, Harry Tanoe dan istrinya Liliana selaku sponsor
utama Miss World. Selain itu demo juga akan digelar di Bundaran HI,
Bogor, Bali dan Bandung, dimana Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan
nekat memberi izin Miss World. Sedangkan puncaknya akan digelar di SICC,
Sentul, ketika malam final Miss World dengan mengepung arena maksiat
tersebut oleh puluhan ribu pemuda Islam yang siap mati syahid. “Jika
nanti sampai terjadi korban jiwa, itu merupakan konsekwensi logis dari
keyakinan umat Islam yang memang harus dibayar dengan jiwa, raga dan
harta dalam memerangi kemungkaran dan kemaksiyatan. Itulah salah satu
bentuk jihad fi sabilillah dan kalau syahid pahalanya jannah,” tegas
Mashadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar