Banyuwangi (SI Online) - Sekitar 1.053 aparat
dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) Jawa
Timur yang menolak kontes Miss World 2013. Ribuan personel gabungan dari
Polri, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja itu melakukan pengamanan di
lokasi unjuk rasa di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu
(14/9/2013).
Ratusan anggota FPI dari berbagai daerah berdemonstrasi dengan menggelar
doa bersama (istiqosah) dan orasi di Banyuwangi untuk menolak kontes
maksiat Miss World yang digelar di Pulau Bali.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Banyuwangi, Kompol Sujarwo,
mengatakan personel gabungan sudah siaga sejak pagi di depan Stasiun
Banyuwangi Baru hingga pintu masuk Pelabuhan Ketapang.
"Polres Banyuwangi juga mendapat bantuan personel dari Brimob Polda
Jatim untuk mengamankan demonstrasi penolakan Miss World karena aparat
kepolisian sebenarnya tidak memberikan izin demo itu," tuturnya.
Kompol Sujarwo menjelaskan bahwa personel gabungan itu terdiri dari 5
satuan setingkat kompi (SSK) pasukan pengendali massa (Dalmas) Polres
Banyuwangi, 2 SSK Brimob Polda Jatim, 3 SSK anggota TNI, 2 pleton Satpol
PP, petugas dan lima unit mobil pemadam kebakaran (PMK) serta satu unit
ambulance.
"Alhamdulillah demonstrasi berjalan damai. Pendemo hanya melakukan doa
bersama dan orasi di dua lokasi yakni Stasiun Banyuwangi Baru dan
Pelabuhan Ketapang, sehingga mereka tidak jadi menyeberang ke Pulau
Bali," paparnya.
FPI akhirnya batal menyeberang ke Pulau Dewata karena pasukan Brimob
sudah bersiaga di depan pintu masuk Pelabuhan Ketapang. Polisi sudah
memblokade jalan masuk pelabuhan dengan kawat besi dan menyiagakan
sebuah kendaraan "water canon".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar