Pihak Metro TV membantah bahwa
penayangan film “Berdarah Yahudi Bernafas Indonesia” dalam program
inside story adalah untuk membela kelompok Yahudi. Menurut Doddy
Hidayat dari Metro TV, film tersebut justru ingin membeberkan fakta
perkembangan Yahudi agar masyarakat Indonesia tahu. Demikian dilaporkan Hidayatullah.com.
Menurut Doddy, perkembangan
yahudi di Indonesia sudah mencapai 60 ribu orang. Ia juga menjelaskan
bahwa kelompok ini juga digerakkan secara international.
“Masyarakat diharapkan paham
perbedaan Zionis Israel dan Yahudi. Keterbelahan itu yang ingin
diungkapkan Metro TV,” jelasnya dalam pertemuan dengan Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia (KAMMI) di Jakarta.
Namun, Ketua KAMMI Pusat
Sofyanti Rahmat menilai film Metro TV itu justru menyudutkan umat Islam.
Sofyanti mengeluhkan sikap Metro TV yang tidak memfasilitasi narasumber
dari kelompok yang disebut Metro TV intoleran tersebut.
Sofyan dengan tenang mengkritik
sikap Metro TV karena dianggap tidak melakukan investigasi secara
serius. Harusnya menurut Sofyan, Metro TV juga memberikan gambaran
tentang fakta kekejaman kelompok Zionis Israel terhadap rakyat
Palestina.
“Di film tersebut memiliki cuplikan yang memojokkan,” tandasnya membantah argumentasi pihak Metro TV.
Sementara, Komisioner KPI,
Azimah Subagyo mengungkapkan kekecewaannya terhadap Metro TV. Menurutnya
Metro TV tidak belajar pada kasus ketika menuduh kelompok Kerohanian
Islam (Rohis) sebagai jaringan terorisme.
Azimah menilai film Inside Story
tersebut memang sangat tendensius terhadap golongan agama tertentu.
Menurut Azimah, selain kaidah cover both side, Metro TV seharusnya tidak
memasukkan pendapat pribadi ke dalam beritanya.
“Metro TV ini media berita atau media provokati?” tandasnya.
Sementara Dadang Rahmat Hidayat, Komisioner KPI lainya berharap Metro TV juga memerhatikan efek penerimaan asumsi masyarakat.
Menurutnya tidak semua
masyarakat akan sama menerjemahkan sebuah film atau berita. Dari situ ia
berharap Metro TV lebih berhati-hati apalagi jika informasi tersebut
bersinggungan dengan sensitifitas suku, agama dan ras (SARA).
Pihak KAMMI sendiri berencana
menuntut Metro TV ganti rugi sebesar 10 Milliar. Namun, KPI masih
berharap gesekan antara Metro TV dan KAMMI tersebut bisa diselesaikan
secara kekeluargaan.
Salah satu yang diharapkan KPI,
Metro TV bisa menyediakan ruang untuk membuat film yang meluruskan film
“Berdarah Yahudi bernafas Indonesia” tersebut.
Seperti diketahui, tayangan
INSIDE edisi “Berdarah Yahudi, Bernafas Indonesia” Kamis, 14 Februari
2013 membuat KAMMI terganggu. Pasalnya, tayangan berdurasi 5 menit 36
detik yang ditulis Monique Rijkers menggambarkan komunitas Yahudi di
Indonesia semakin tumbuh namun di sisi lain adanya visualisasi beberapa
organisasi massa Islam yang dikatan sebagai ‘massa intoleran’ dan anti
Semit (anti Yahudi). |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar