data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Jumat, 26 Oktober 2012

Solidaritas Rohingya, Muslim Myanmar Tak Rayakan Idul Adha Tahun Ini

Rangoon (SI ONLINE) - Kegembiaraan suasana hari raya Idul Adha tahun ini tak dapat dirasakan muslim Myanmar. Demi menghormati dan bersimpati atas penderitaan kaum Muslim Rohingnya, Organisasi Muslim Myanmar (BMA) mengatakan sekitar tiga juta umat muslim di negara itu tidak akan merayakan Idul Adha tahun ini.

Situs iirawady.org melaporkan Kamis (25/10/2012), pada hari Idul Adha yang jatuh hari ini mereka tidak akan mengadakan festival hari raya yang biasanya mereka lakukan setiap tahun.

"Saudara-saudari kami dibunuh dan desa mereka dibakar di Arakan. Itu alasan kami tidak merayakan Idul Adha," kata pemimpin BMA Myo Latt.

Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar bagi umat Islam sejagat selain hari raya Idul Fitri. Hari raya ini juga dikenal dengan hari raya kurban.

Latt mengatakan biasanya semua anggota BMA berkumpul dan makan malam di Ibu Kota Rangoon untuk merayakan hari Idul Adha. Tahun ini merupakan pertama kalinya mereka tidak merayakan hari raya kurban. Namun dia juga menyatakan bagi umat Islam di negara itu atau di kota-kota lain yang ingin merayakan tidak akan dilarang.

Menurut siaran pers dari BMA Selasa lalu, pemerintah tidak bisa menjamin keamanan dan keselamatan umat Islam yang akan merayakan Idul Adha. Itu juga menjadi alasan bagi umat Islam Myanmar untuk tidak merayakan Idul Adha.

Namun menurut salah satu pemimpin komunitas Muslim di Ibu Kota Rangoon, Hla Thein, Rabu sore, pemerintah juga telah mengubah pikiran dan siap mengamankan perayaan Idul Adha di Ibu Kota Rangoon.

Sejumlah masjid dibakar di Arakan akibat konflik antara warga Muslim Rohingya dengan umat Buddha selama empat bulan terakhir.

Sejumlah warga Muslim di daerah Mandalay, Karen, dan Mon juga khawatir akan keselamatan mereka jika merayakan Idul Adha tahun ini. "Lima organisasi Muslim di Myanmar sudah mengirim surat ke pemerintah untuk meminta perlindungan bagi saudara-saudara kami di Arakan. Tapi belum ada tanggapan," kata Myo Latt.

Rabu lalu sebanyak 200 rumah warga dibakar di Kota Kyaukpyu, Arakan. Selasa malam sebelumnya 20 rumah juga telah dibakar di kota itu. Kejadian itu dipicu karena terbunuhnya seorang lelaki Buddha dan 2 perempuan Muslim dalam sepekan terakhir.

"Semua rumah yang dibakar itu milik warga Muslim," kata seorang penduduk Kyaukpyu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar